Translate

Wednesday, October 15, 2014

Organisasi Mahasiswa, Sebagai Wahana Mengembangkan Potensi Diri


Mahasiswa merupakan salah satu komponen penting untuk kemajuan bangsa dan negara. Sebagai calon penerus bangsa yang mempunyai kapasitas sebagai agen perubahan (Agent Of Change), Nasib bangsa Indonesia kedepan sangat ditentukan oleh kualitas Mahasiswa pada saat ini. Mahasiswa yang cerdas, terampil, dan Berkarakter pemimpin adalah harapan bangsa untuk membangun sebuah peradaban baru yang lebih maju, dan memiliki jati diri.

Bangsa yang besar dan beradab, tidak lepas dari peran generasi mudanya terutama Mahasiswa yang turut menyumbangkan hal positif melalui gagasan pemikiran dan tindakannya untuk Masyarakat dan bangsanya. Sepanjang sejarah dunia, Mahasiswa yang Aktif dalam Organisasi-organisasi Kemahasiswaanlah yang Membuat gebrakan positif menanggapi isu-isu dan permasalahan publik. Bahkan tidak jarang, Mahasiswalah yang berani dan pantang menyerah mengingatkan setiap pemangku kepentingan (Pemerintah) yang program yang diambil merugikan masyarakat. Sikap tegas, berani, serta kemampuan untuk menganalisa kebijakan inilah yang perlu terus diasah oleh para Agen Of Change, yang kedepan diharapkan dapat membawa perubahan Bangsa kearah yang lebih baik.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi, pada Pasal 3 (1) dijelaskan bahwa di setiap perguruan tinggi terdapat satu organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi yang menaungi semua aktivitas kemahasiswaan. Organisasi kemahasiswa intra ini dibentuk pada tingkat perguruan tinggi, fakultas, dan jurusan. Pada Pasal 5 dijelaskan bahwa organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi mempunyai fungsi sebagai sarana dan wadah:
  1. perwakilan mahasiswa tingkat perguruan tinggi untuk menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa, menetapkan garis-garis besar program dan kegiatan kemahasiswaan;
  2. pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan;
  3. komunikasi antar mahasiswa;
  4. pengembangan potensi jatidiri mahasiswa sebagai insan akademis, calon ilmuwan dan intelektual yan berguna di masa depan;
  5. pengembangan pelatihan keterampilan organisasi, manajemen dan kepemimpinan mahasiswa;
  6. pembinaan dan pengembangan kader-kader bangsa yang dalam melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional;
  7. untuk memelihara dan mengembangkan ilmu dan teknologi yang dilandasi oleh norma-norma agama, akademis, etika, moral dan wawasan kebangsaan.
Sebagai calon ilmuwan, calon pebisnis, serta calon pengambil keputusan dimasa mendatang, tentu harus dipersiapkan dan dilatih dengan baik dengan melibatkan seluruh stake holder yang ada baik dari institusi kampus maupun pemerintah sebagai pemangku kepentingan. Terlebih, kesadaran mahasiswa sendiri akan tugas dan tanggungjawabnya sebagai generasi penerus bangsa juga perlu ditingkatkan.
Mengikuti organisasi kemahasiswaan bukanlah hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Bahkan sebaliknya, organisasi kemahasiswaan sangat bermanfaat bagi pembentukan karakter dan mental kita dimasa mendatang. Beberapa keuntungan yang bisa kita dapat ketika kita total dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan antara lain:
  • 1.    Melatih Leadership
Kemampuan untuk mengutarakan pendapat, Mempengaruhi dan mengorganisir orang lain untuk mencapai misi yang kita ingikan bersama bukanlah bakat yang dimiliki dengan Cuma- Cuma. Perlu pelatihan dan pembiasaan untuk menumbuhkan mental pemimpin yang seperti ini. Organisasi non profit atau organisasi kemahasiswaan khususnya, merupakan wadah yang tepat untuk melatih jiwa kepemimpinan. Ketika kita berhasil menggerakkan orang lain untuk menjalankan misi bersama dengan ikhlas tanpa imbalan, maka kedepan kita pasti mampu menjalankan sistem organsasi yang lebih besar dimsyarakat.

  • 2.    Manajemen waktu
Aktif dalam sebuah organisasi bukan berarti tidak memikirkan proses akademis yang kita tempuh. Kondisi mahasiswa di Gresik yang sebagian besar pekerja memang menjadi kendala utama untuk mengikuti organisasi jika kita tidak mampu mengatur waktu dengan baik. Akan tetapi jika kita mau, waktu 4 tahun dikampus merupakan waktu yang cukup untuk membiasakan diri dengan kesibukan. Sehingga kelak ketika kita sudah lulus dan terjun dimasyarakat, tdak ada lagi kata malas dan membuang- buang waktu.

  • 3.    Memperluas Relasi
Sebagai mahluk sosial, relasi/networking merupakan hal yang harus kita dapatkan sebagai sarana aktualisasi diri maupun untuk meraih kesuksesan. Apabila jaringan kita luas, banyak orang yang mengenal kita, tentu kedepan kita tidak lagi kesulitan untuk mengaktualisasi diri maupun mencari peluang usaha.

4.    Mengasah kemampuan sosial dan manajemen konflik
Networking dan kemampuan sosial merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan. Dengan banyaknya relasi/ kawan yang kita kenal, semakin kita memahami karakter masing- masing orang. Sehingga kita bisa memposisikan diri bagaimana dan seperti apa kita harus menghadapi orang dengan beragam tipe dan karakter tersebut. Karena merekalah yang nantinya akan menunjang kesuksesan kita dimasa mendatang.
Akan tetapi, terlibat dengan orang lain dengan berbagai macam karakter dan kepentingan merupakan hal yang tidak mudah. Sesekali tentu akan ada gesekan/konflik yang kita hadapi. Namun, semakin banyak sering konflik tersebut terjadi dan semakin sering pula kita menyelesaikan konflik, kita akan menjadi pribadi yang siap berkiprah di masyarakat dengan berbagai macam karakter.

Tonggak kepemimpinan dimasa mendatang pasti akan jatuh pada generasi kita. Peran Mahasiswa yang cerdas, terampil berkarakter, serta mempunyai Misi kebangsaan dibutuhkan untuk keberlangsungan proses pembangunan bangsa da negara dimasa mendatang. Untuk membentuk calon pemimpin berkarakter tersebut, peran dan dukungan semua pihak sangat diperlukan,tapi kesadaran Mahasiswa akan tugas dan tanggungjawab moralnya sebagai generasi penerus bangsa merupakan kunci bagi tebentuknya sebuah peradaban yang maju.

No comments:

Post a Comment